Opini Oleh : Ashari
Timurterkini.com – PT. ANTAM (Persero) Tbk. Unit Bisnis Pertambangan Nikel ( UBPN ) Sulawesi tenggara merupakan perusahaan yang mengekstraksi sumberdaya mineral logam nikel di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Antam mengelola tambang nikel di Pomalaa sejak 1968, dengan mengakusisi wilayah pertambangan yang sudah beroperasi dengan luas area tambang lebih dari 6 ribu hektare.
Awalnya UBPN Antam Pomalaa yang berkedudukan di Pomalaa kabupaten kolaka yang pada akhir tahun 2012 berganti Unit menjadi UBPN Sulawesi tenggara dengan tetap management pemerintahan nya berada di Pomalaa kabupaten kolaka. Faktor beralih UBPN ke tingkat provinsi di sebabkan karena adanya proyek pengembangan pencadangan Izin usaha pertambangan ( IUP ) eksplorasi maupun eksploitasi di wilayah Sulawesi tenggara.
Salah satu nya adalah kabupaten Konawe Utara. SDA konut tersebar dan terbesar di Indonesia bagian timur, namun tidak begitu terasa memberikan dampak positif baik kesejahteraan masyarakat, peningkatan SDM, maupun setoran pendapatan asli daerah. contoh kasus Pada tahun 2012 PT. Antam meluncurkan dana beasiswa sebagai program Coorporate Social Responsibility ( CSR ) yang bekerjasama dengan universitas haluoleo, nihil tak satupun pelajar mahasiswa yang mendapatkan bantuan tersebut, padahal projek areal tambang nya begitu luas.
Estimasi lahan tambang PT. Antam di wilayah konut mencapai 40 ribuan hektare ( HA ) dengan iup masing-masing berada pada blok Tapunopaka, blok lalindu, blok mandiodo, bahubulu dan blok Matarape. Miris tak punya pabrik, ironis berambisi menjual tanah air dengan cara mengandalkan ekspor, padahal potensi kualitas kadar nikel Antam di konut mencapai rata-rata kadar 2.