Mamasa, Timurterkini.com – Kapolsek Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Iptu Yunus, punya hobi yang terbilang tak biasa di kalangan orang pada umumnya.
Hampir memasuki usia 43 tahun, Yunus rutin lari sejauh berkilo-kilo meter.
Jarak yang ditempuh tak tanggung-tanggung, yaitu di atas 5 km.
Ayah dari dua anak itu, memang menargetkan lari di atas 5 km, dengan rekor terjauhnya saat ini, yaitu 8 km.
Bukan sekali dua kali, olahraga itu dilakoninya, melainkan hampir setiap hari. Ia hanya memberi jeda satu hari untuk pemulihan stamina.
Yunus mengambil waktu di pagi atau sore hari, tergantung cuaca.
Ia memilih rute jalan poros Mamasa-Toraja, dari titik awal Lapangan Tenis Kelurahan Mamasa. Alasannya, jalanan lebih lebar dan tidak menggangu pengguna jalan.
Sebuah aplikasi bernama Strava yang Yunus gunakan, menjadi saksinya. Aplikasi itu, merekam Yunus menuntaskan jarak 8 km dalam waktu 49 menit 36 detik, dengan pace atau kecepatannya adalah 6 menit 11 detik/km.
Itu merupakan peningkatan, dibanding tahun-tahun pertama ia lari. Saat itu, ia hanya mampu selama 12 menit.
Namun demikian, ia mengakui 5 km pertama sebagai tantangannya.
“Yang saya rasakan star pertama sampai 5 km itu berat, setelahnya bisa digaskan sesuai selera,” ujarnya, Kamis (22/8).
Selain itu, tantangan lainnya adalah keberadaan anjing di sepanjang jalan.
“Ketika ada anjing, saya tetap fokus, namun tetap waspada,” pungkasnya.
Motivasi Yunus olahraga dengan intensitas tinggi ini, tak lain demi kesehatan.
Tak hanya itu, kegemarannya ini memang bukan hal baru. Ia bercerita, sejak 2017 ia sudah aktif lari sebagai persiapan mendaftar perwira di tahun 2019.
Doktrin dari pendidikan polisi dan perintah wajib untuk menjaga kesehatan juga menjadi pedomannya.
Ada banyak manfaat yang ia rasakan. Baik fisik, maupun emosionalnya.
“Alhamdulillah banyak sekali manfaatnya. Menjaga berat badan agar tetap ideal, menguatkan tulang-tulang terutama pada kekuatan lutut, meningkatkan stamina untuk laki-laki, tidur lebih nyenyak, menjaga suasana hati selalu bahagia,” tutur pria kelahiran Bone itu.
Faedah lainnya, ia selalu mendapatkan hasil yang baik pada saat pengecekan kesehatan rutin kepolisian tiap 6 bulan sekali.
“Alhamdulillah lebih normal, dibanding teman-teman yang kurang olahraga,” katanya.
Hingga usianya kini, abdi negara yang telah bertugas di Mamasa sejak 2003 itu, mengaku tak memiliki riwayat sakit penyakit.
Aktivitas positifnya itu kerap ia bagikan di story WhatsApp. Menarik, beberapa rekan sejawatnya jadi terinspirasi ikut lari bersamanya.
“Dulu lebih sering sendiri, namun satu bulan terakhir banyak teman-teman yang ikut lari,” tukasnya.
Bagi pemula yang juga tertarik lari, Yunus membagikan tips agar tak cedera.
“Untuk pemula jangan langsung gaskan, melainkan step by step, dan jangan lari sebelum melakukan pemanasan,” pesannya.
“Harus menjadi pertimbangan sebelum lari adalah baju yang menyerap keringat dan sepatu khusus untuk running,” tambahnya.
Sepatu biasa lanjut dia, tidak begitu menjadi persoalan, hanya saja langkah akan berat karena sepatu biasa tidak dirancang untuk lari.