Jakarta, Timurterkini.com – Pakar astronomi dari tim Falakiyah Kementerian Agama (Kemenag) Cecep Nurwendaya memaparkan data pemantauan atau rukyatul hilal di 82 titik yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Hal ini disampaikan Cecep saat memaparkan data posisi hilal menjelang awal bulan Ramadan 1441 H pada sidang isbat untuk menentukan awal bulan Ramadan 1441 H, di Jakarta.
“Ternyata sudah memenuhi kriteria. Tinggi minimal sudah melebihi 2 derajat. Elevasi juga sudah [memenuhi kriteria]. Maka hilal Ramadan di awal Kamis ini sudah memenuhi di wilayah Indonesia,” kata Cecep Nurwendaya dari Planetarium Jakarta sekaligus anggota Lembaga Falakiyyah Kemenag, Kamis (24/4).
Cecep mengatakan rukyat digelar dari Aceh hingga Papua. Ia merinci titik terbanyak pemantauan hilal berada di Jawa Timur untuk menentukan 1 Ramadan 1441 H.
“Hilal di Indonesia sudah berumur. Berapa lama? 8 jam 23 menit. Jadi hilal ada usianya. Jadi sudah cukup. Lalu ketinggian hilal ada yang 3.7 derajat. Di Indonesia di atas 2 derajat sudah ada yang melaporkan,” kata Cecep.
Salah satu hasil rukyat yang dipaparkan berasal dari Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Dari titik tersebut, tinggi hilal sudah 3.27 derajat dengan usia 8 jam 23 menit.
Diketahui, hilal adalah bulan sabit kecil yang terlihat tepat setelah matahari terbenam. Jika sang bulan sabit sudah terlihat, meski pun tipis, maka sudah dipastikan penanggalan baru akan terjadi setelahnya.
Kriteria untuk menentukan bulan baru dalam kalender Islam ialah tinggi hilal minimal 2 derajat, elongasi bulan ke matahari minimal 3 derajat atau umur hilal minimal 8 jam.