Jakarta, timurterkini.com – Tim dari Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah (Sulteng) mencoba berbagai cara untuk menyelamatkan buaya yang terlilit ban bekas di Palu. Kali ini mereka menggunakan pesawat tanpa awak (drone).
Drone tersebut diterbangkan menyusuri sungai Palu. Umpan berupa ayam dan pelampung diterbangkan untuk memancing buaya sepanjang 4 meter tersebut.
Diharapkan umpan tersebut dimangsa reptil itu. Sehingga buaya berkalung ban dapat teridentifikasi keberadaannya dengan tanda pelampung yang diikat bersama umpan di drone yang diterbangkan.
“Saya berharap dengan drone itu, umpan dapat dimakan dan pada umpan itu ada pelampung yang nanti kita ikut pakai perahu,” ungkap pemerhati reptil asal Australia, Matt Wright, seperti dilansir Antara, Kamis (13/2/2020).
Diketahui, Matt Wright bersama rekannya, Chris Wilson, telah resmi dinyatakan bergabung dalam tim penyelamatan buaya ini. Matt Wright bersama Chris Wilson akan ada di bawah koordinasi Kepala BKSDA Sulteng Hasmuni.
Namun, cara yang dipakai tim penyelamat belum membuahkan hasil. Tim selanjutnya menyusuri kembali Sungai Palu dengan menggunakan perahu karet milik Polairud Polda Sulteng.
“Mudah-mudahan bisa menangkap secepatnya,” kata Matt Wright
Sebelumnya, tim penyelamat sudah memasang perangkap di area Sungai Palu Jembatan 2. Tim juga sempat memasang jala agar ban yang melingkat di leher buaya tersebut bisa dilepaskan.
Menurut tim ada beberapa faktor yang menjadi kendala saat proses evakuasi, seperti terlalu luasnya badan sungai, serta faktor ramainya warga Palu yang menyaksikan secara langsung proses evakuasi yang sudah berlangsung hampir sepekan itu. Detik