Kendari, Timurterkini.com – Tujuh siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari dua sekolah berbeda diamankan oleh personel Polresta Kendari, Jumat (6/9/2024).
Ke 7 siswa yang diamankan pihak kepolisian saat hendak tawuran. Polisi juga mengamankan satu orang remaja putus sekolah yang di beberapa bagian tubuhnya terdapat tato.
Mereka semuanya kemudian dibawa ke Mapolsek Mandonga.
Tujuh siswa yang diamankan masih mengenakan pakaian seragam sekolah dan mereka duduk di kelas 9. Ketujuh siswa masing-masing tiga orang dari SMPN 13 dan empat lainnya dari SMPN 17 Kendari.
Menurut Tantram, siswa kelas 9 SMPN 8, ia bersama tiga rekannya hendak menyerang ke SMPN 13.
“Namun, saat tiba di dekat SMPN 13, saya melihat para siswa dan rekan yang lain sudah berhamburan karena dikejar oleh warga yang hendak membubarkan tawuran,” kata Tantram.
Ketika Tantram hendak melarikan diri, pasukan Samapta Polresta Kendari juga tiba di lokasi hingga dia dan dua rekannya diamankan lalu dibawa ke Mapolsek Mandonga.
Febri, siswa SMPN 17, ikut diamankan bersama tiga rekannya. Dia menuturkan, bersama tiga rekannya menerima informasi bahwa SMPN 13 hendak diserang oleh para siswa dari SMPN 8.
Febri bersama tiga rekannya hendak membantu siswa SMPN 13. Menurutnya, sebelumnya terjadi pertikaian antara siswa SMPN 8 dan SMPN 13 pada pekan lalu. Saat kejadian polisi mengamankan tiga siswa dan dilakukan pembinaan.
Sementara itu, satu remaja bertato yang turut diamankan, mengaku ikut bergabung karena ingin membantu adik kelasnya menyerang siswa SMPN 13. Menurut pengakuannya, dia sebelumnya bersekolah di SMPN 8 tapi dikeluarkan.
Selain tujuh siswa dan satu remaja bertato, polisi juga mengamankan empat unit kendaraan roda dua. Namun, tujuh siswa itu hanya dilakukan pembinaan dan juga memanggil orangtua serta para guru dari masing-masing sekolah.