Keturunan
Kolesterol tinggi dapat disebabkan oleh perubahan atau mutasi sejumlah gen yang diturunkan dari kedua orang tua. Mutasi gen ini membuat tubuh tidak bisa membuang kolesterol dari dalam darah. Namun, kolesterol tinggi akibat kondisi ini lebih jarang terjadi bila dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya.
Selain beberapa faktor di atas, seseorang yang berusia 40 tahun ke atas juga lebih berisiko menderita kolesterol. Hal ini terjadi karena seiring bertambahnya usia, hati menjadi kurang mampu membuang kolesterol jahat (LDL).
Gejala Kolesterol
Kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala. Akibatnya, banyak orang yang tidak sadar kadar kolesterolnya tinggi sampai terserang komplikasi serius, seperti penyakit jantung atau stroke. Oleh sebab itu, lakukan tes darah secara berkala untuk mengetahui kadar kolesterol Anda.
Kapan harus ke dokter
Untuk orang dewasa, disarankan untuk menjalani pemeriksaan kolesterol tiap 4–6 tahun sekali, dimulai dari usia 20 tahun. Walaupun jarang, kolesterol tinggi dapat terjadi pada anak-anak. Pemeriksaan kolesterol pada anak-anak juga dianjurkan saat anak berusia 9–11 tahun, dan diulangi pada usia 17–21.
Bagi anak-anak yang keluarganya menderita diabetes atau kolesterol tinggi, dianjurkan menjalani pemeriksaan kolesterol pada usia 2–8 tahun, dan diulangi pada usia 12–16 tahun.
Meski terdapat alat untuk pemeriksaan kolesterol mandiri, Anda tetap disarankan untuk memeriksakan kadar kolesterol di laboratorium. Bila kadar kolesterol Anda tinggi, maka disarankan untuk berkonsultasi ke dokter.
Diagnosis Kolesterol Tinggi
Untuk mengetahui kadar kolesterol, dokter akan terlebih dahulu melakukan tanya jawab mengenai gaya hidup, pola makan, dan riwayat kolesterol tinggi atau penyakit lain dalam keluarga.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi pemeriksaan berat badan, tinggi badan, lingkar perut, tekanan darah dan denyut jantung.
Tes kolesterol dilakukan dengan mengambil sampel darah. Dari tes tersebut, akan didapat nilai kolesterol yang terdiri dari LDL, HDL, trigliserida, dan kolesterol total. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, dokter dapat meminta pasien berpuasa selama 9–12 jam sebelum pengambilan darah.
Adapun nilai kolesterol normal yang terdiri dari LDL, HDL, trigliserida, serta kolesterol total yaitu:
• LDL, yaitu kurang dari 100 mg/dL
• HDL, yaitu 60 mg/dL atau lebih
• Trigliserida, yaitu kurang dari 150 mg/dL
• Kolesterol total, yaitu kurang dari 200 mg/dL
Perlu diingat bahwa makin tinggi kadar kolesterol HDL akan makin baik bagi tubuh. Sebaliknya, kadar kolesterol LDL, trigliserida, dan kolesterol total yang makin tinggi dapat membahayakan kesehatan. Kolesterol tinggi merupakan gabungan dari nilai kolesterol total dan LDL yang tinggi, serta HDL yang rendah.
Pengobatan Kolesterol Tinggi
Untuk menurunkan kadar kolesterol yang tinggi, dokter terlebih dahulu akan menganjurkan pasien untuk menjalani gaya hidup sehat, seperti:
• Berolahraga secara teratur, minimal 30 menit setiap hari
• Menghindari makanan yang dimasak dengan cara digoreng
• Memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat, seperti buah dan sayuran
• Mencoba herbal untuk kolesterol, seperti bawang putih, jahe, dan kunyit
• Membatasi konsumsi makanan yang berlemak tinggi, seperti daging merah dan kue
• Berhenti merokok
Jika kadar kolesterol tidka kunjung turun setelah menjalani gaya hidup sehat, dokter dapat memberikan beberapa jenis obat-obatan yang dapat membantu menurunkan kolesterol, yaitu:
• Obat golongan statin, seperti lovastatin, simvastatin dan atorvastatin
• Ezetimibe
• Cholestyramine