7 Tips Sederhana Membahagiakan Anak
Membuat anak bahagia boleh dikata adalah impian semua orang tua. Apa yang bisa orang tua lakukan agar anak melewati masa kecilnya dengan rasa bahagia.
Dikutip dari Parenting.co.id, beberapa tips sederhana yang orang tua bisa lakukan kepada anaknya.
1. Bahagia Dulu
Ya, Anda dan pasangan perlu berkomitmen untuk berbahagia terlebih dulu. “Karena bahagia itu menular,” begitu menurut British Medical Journal. Selain itu, Sean Grover, L.C.S.W., psikoterapis dan penulis buku When Kids Call the Shots: How to Seize Control from Your Darling Bully and Enjoy Being a Parent Again, yang dilansir dari psychologytoday.com, juga menuturkan pentingnya Happy Parents, Happy Kids.
Ini merupakan pesan sederhana, yakni orang tua bertanggung jawab menjadi orang tua yang bahagia, lalu menunjukkan, serta menularkan gaya hidup yang bahagia tersebut kepada anak dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu caranya dengan melakukan hal yang menyenangkan dan sering tertawa bersama anak.
2. Perlihatkan Cinta
Amy Bohnert, psikolog dan peneliti perkembangan anak dari Loyola University Chicago, Illinois, AS, mengungkapkan, terdapat banyak cara dan, tentunya berbeda-beda, dalam seni mengurus anak. Tak ada formula tepat yang bisa disamakan kepada setiap anak, namun hal paling mendasar adalah orang tua yang menunjukkan cinta yang hangat kepada anak-anaknya, akan membuat rasa bahagia, nyaman dan aman bagi si kecil. Misalnya, Anda selalu memilih menggunakan kata-kata positif setiap hari ketika berinteraksi dengan anak.
3. Menanamkan Optimisme
Memiliki sifat optimistis yang berhubungan dengan hidup yang bahagia. Demikian ujar Christine Carter PH.D. , salah satu penulis buku Meningkatkan Kebahagiaan: 10 Langkah Sederhana untuk Anak yang Lebih Menyenangkan dan Orang Tua yang Lebih Bahagia . Kenalkan dan dapatkan anak untuk selalu optimis serta melarang anak melihat sisi baik dari setiap pengalaman yang tidak menyenangkan.
Misalnya, saat tidak bisa bersepeda karena di luar sedang hujan. Sisi baiknya, Anda dan si kecil jadi bisa menghabiskan waktu di dalam rumah. Misalnya, dengan belajar membuat kue kering bersama.
4. Ajarkan Kecerdasan Emosional
Kenalkan si tiga tahun mengenai macam-macam emosi, serta cara mengendalikannya. Misal, ketika ia sedang cemberut, karena Anda tidak bisa membeli mainan yang ia minta. Tanyakan, “Kenapa kamu cemberut, Nak? Kamu kesal karena Mama tidak membelikan mainan, ya?”
Karena itu, anak belajar mengenal emosi yang sedang ia alami, serta penyebab. Kenalkan juga emosi lain, seperti senang maupun marah. Setelah mengenali emosi, si kecil dilatih untuk bisa mengontrol emosi yang sedang alami. Misalnya, daripada marah dan merengek tanpa henti, ia harus belajar bersabar untuk mendapatkan sesuatu yang sedang ia inginkan.
5. Kontrol Diri
Menjadi bahagia bukan berarti bebas melakukan apa saja sebebas-bebasnya, tanpa batasan. Tanamkan juga kepada si kecil konsep disiplin. Kedisiplinan bukan hanya berkaitan dengan kehidupan yang sukses kelak, namun juga terhadap kebahagiaan. Buktinya adalah hasil dari Marshmallow Test, yakni penelitian yang dilakukan Psikolog Walter Mischel pada tahun 1960-an kepada balita.
Tes ini memberikan satu marshmallow dan meminta balita memilih, yakni sabar menunggu, sebab akan diberi satu buah lagi atau bila ingin segera memakannya pun tidak masalah. Menurut hasil penelitian tersebut — anak-anak yang diteliti kini telah berusia 40–50-an — mereka yang mendapat dua marshmallowmampu menyelesaikan studi tepat waktu, menyelesaikan lebih tinggi, serta tidak mengalami kegemukan .
Balita yang mampu belajar mengontrol diri akan membantunya mengatasi gangguan yang terjadi. Ia jadi tidak mudah tersinggung dan menjadi pribadi yang bahagia.
6. Lebih Banyak Waktu Bermain
Bermain sendiri maupun dengan teman sama menyenangkannya, serta kaya manfaat. Mengasah gerak motorik dan melatih empati merupakan hal lain. Christine Carter menyebutkan, dengan bermain, si kecil sebenarnya sedang menahan mindfulness , yakni memusatkan perhatian secara penuh terhadap apa yang sedang dilakukan saat ini ( hidup di saat ini). Hal ini merupakan salah satu cara yang kerap dilakukan sebagai terapi, ketika sedang berada di bawah tekanan. Untuk itu, biarkan si kecil bereksplorasi dengan mainan dan imajinasinya!
7. Bermain Dengan Teman
Ajarkan si kecil bersosialisasi, meski ia tergolong tipe yang senang sendiri maupun pemalu. Menurut psikolog Sandee McClowry dari New York University, AS, sifat pemalu memang merupakan salah satu karakter, maka perlu cara khusus untuk membuatnya mau berteman.
Caranya antara lain dengan mengajak ia bermain dengan anak yang lebih muda, atau memberi ia tugas menyambut tamu di rumah.
Dengan memiliki teman bermain, anak belajar banyak hal yang membuat hidup lebih berwarna, yang menjadi modal untuk merasa bahagia. Empati anak juga akan terasah.
Misalnya, ketika temannya sedih, ia akan terhibur atau berbagi ketika teman tidak membawa bekal. Berikan petunjuk praktis, misalnya dengan menyapa orang lain atau bergabung dengan teman yang sedang bermain.