Ekobis  

Budidaya Teripang dengan Metode Kandang di Desa Lalonggolosua Sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Salah satu masyarakat pembudidaya teripang Desa Lalonggolosua panen di kandang miliknya.

Oleh: Asdar

Tulisan dari Asdar tidak mewakili pandangan dari redaksi Timurterkini.com

Kolaka, Timurterkini.com – Membudidayakan Teripang dengan berbagai metode, dianggap sebagai upaya mendukung peningkatan ekonomi masyarakat nelayan. Bahkan di Desa Lalonggolosua, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra). Tak sedikit masyarakat nelayan membudidayakan teripang.

Belakangan ini, masyarakat nelayan Lalonggolosua membudidayakan teripang dengan metode kandang. Potensi ini tentu menjadi nilai ekonomi masyarakat nelayan. Per 1 teripang dengan ukuran 20 CM, mencapai Rp. 20.000.

Budidaya teripang yang dilakukan masyarakat nelayan ini, salah satu inisiatif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Lalonggolosua. Selain itu, juga bentuk menjaga kelestarian ekosistem laut.

Adapun teripang yang di budidayakan masyarakat nelayan Lalonggolosua, yakni teripang pasir, atau} masyarakat sekitar menyebutnya teripang putih.

Teripang merupakan invertebrata laut dan berkerabat dekat dengan bulu babi dan bintang laut. Semua kelompok ini cenderung memiliki simetri radial dan memiliki sistem pembuluh air yang beroperasi dengan tekanan hidrostatik, memungkinkan mereka bergerak dengan menggunakan banyak pengisap yang dikenal sebagai kaki tabung.

Teripang biasanya merupakan hewan kasar berbentuk ketimun dengan sekelompok tentakel makan di salah satu ujungnya mengelilingi mulut.