Kendari, Timurterkini.com – Juru bicara Tim Gugus Tugas Penanganan pencegahan Wabah Virus Corona disiase COVID-19 Kota Kendari.
dr.Alghazali Amirullah, menerangkan, terdapat 2 kasus di kota Kendari yang telah dinyatakan sembuh, dari total 133 orang yang dilakukan pemantauan.
“Pertama jenis kelamin laki-laki umur (43) alamat Kecamatan Kambu, riwayat medis batuk flu disertai demam dan masuk pemantauan sejak tanggal 24 Maret 2020 dan telah dinyatakan selesai tanggal 20 April 2020, yang kedua jenis kelamin perempuan umur (20) tahun Alamat Kecamatan Poasia riwayat medis nyeri tenggorokan dan batuk kemudian masuk pemantauan sejak tanggal 3 April 2020 dan telah dinyatakan selesai selesai pada tanggal 20 April 2020.” kata dr.Alghazali, Senin 20 April 2020.
Lanjut Alghazali, sehingga total selesai pemantauan ODP sampai dengan saat ini sebanyak 125 orang, dan masih dalam proses sebanyak 8 orang, kemudian jumlah PDP Sampai dengan saat ini berjumlah 26 orang, dan yang telah dinyatakan sembuh atau selesai pemantauan hari ini sebanyak 2 orang.
“Yang pertama jenis kelamin perempuan umur 54 tahun riwayat medis pasien rujukan dari rumah sakit Santa Anna masuk pengawasan sejak tanggal 6 April telah dinyatakan selesai berdasarkan pemeriksaan tanggal 20 April 2020, kemudian yang kedua jenis kelamin laki-laki umur 61 tahun pengawasan sejak tanggal 18 April dan telah dinyatakan selesai Berdasarkan hasil pemeriksaan tanggal 20 April 2020, sehingga total selesai PDP adalah 22 orang dan masih dalam proses PDP sebanyak 4 orang,” ujar Alghazali.
Tidak terdapat kasus baru sehingga total konfirmasi positif Sampai dengan saat ini sebanyak 23 orang, jadi tidak ada penambahan kemudian meninggal sebanyak 2 orang dan yang telah dinyatakan sembuh berjumlah 4 orang, total pasien positif yang masih dalam perawatan berjumlah 17 orang,
“Kami Perlu sampaikan kepada bapak ibu warga Kota Kendari, bahwa, tetap kita harus waspada terhadap perkembangan penyakit ini, yang kita harus waspadai bahwa biasanya penyakit ini seperti fenomena gunung es, bahwasanya satu yang kena mungkin atau bisa saja yang bertebaran di luar atau yang melakukan kegiatan bersama dengan kita mungkin saja ada di antara kita yang positif, namun tidak terdapat gejala-gejala yang bisa terlihat dari orang tersebut, atau orang tanpa gejala,” tutup Alghazali.
(Adr)