Kendari, Timurterkini.com – Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers, Yadi Hendriana, mengungkapkan banyaknya kasus pengaduan dalam pemberitaan sepanjang tahun 2023-2024.
Meski dia tak merinci, Anggota Dewan Pers ini meminta wartawan dalam menjalankan tugas-tugasnya untuk lebih memahami kode etik jurnalistik.
Wartawan diminta harus mampu menyajikan informasi yang akurat, berimbang serta bebas dari kepentingan politik di momen Pilkada 2024.
“Kami berharap dan tentu harapan semua pihak agar pers menjalankan peliputan dengan profesional, menjunjung tinggi kode etik dan terbebas dari kepentingan politik,” kata Yadi di kegiatan Workshop Peliputan Pilkada 2024 di Hotel Claro Kendari, Jum’at (27/9/2024).
Tak hanya soal pengaduan, Yadi juga mengungkapkan banyaknya media di Indonesia hingga mencapai puluhan ribu dan hanya sebagian kecil yang terdaftar di Dewan Pers.
Untuk itu, Yadi mengajak pemilik perusahaan pers untuk mendaftarkan medianya di Dewan Pers lewat situs yang disediakan Dewan Pers.
“Media di Indonesia semakin bertambah, tapi yang terdaftar di Dewan Pers (terverifikasi red) tidak lebih dari 1.800,” tutur Yadi.
Ditempat yang sama, Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers, Totok Suryanto, menekankan kembali agar pers menjalankan kerja-kerja jurnalistiknya lebih profesional.
Dia juga menyebut tak sedikit aduan masuk ke Dewan Pers dengan berbagai persoalan. Maka itu, pers diharapkan betul-betul bekerja secara profesional.
“Teman-teman juga harus membuka fakta, yang baik katakan baik, dan yang buruk katakan buruk,” harap Totok Suryanto.
Di momen Pilkada ini, Totok menekankan agar pers betul-betul berlaku adil dan tidak keliru memberitakan terhadap Calon kepala daerah.
“Ketika kita simpati di satu calon, jangan berikan hal-hal yang tidak baik kepada calon yang lain, jadilah pers profesional yang mampu berbuat adil satu sama lain. Jangan keliru memberitakan, teman-teman betul pegang kode etik,” harapnya.
Masih ditempat yang sama, Ketua Bawaslu Sulawesi Tenggara, Iwan Rompo Banne, mengatakan peran pers sangat penting dalam mengawal jalannya demokrasi.
Bagaimana tidak, ditengah keterbatasan Badan Pengawas Pemilihan Umum Sulawesi Tenggara, tidak sedikit Bawaslu mendapatkan informasi dari media.
“Peran media begitu penting di momen Pilkada ditengah keterbatasan Bawaslu. Tidak sedikit kita dapatkan informasi dari media,” ungkap Iwan Rompo.
Untuk diketahui, sejumlah awak media mengikuti Workshop peliputan Pemilu kepala daerah (Pilkada), di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jum’at (27/9/2024).
Kegiatan yang diinisiasi Dewan Pers ini bertujuan meningkatkan kualitas peliputan wartawan, baik media cetak, online, dan elektronik.
Berlangsung di Aula Hotel Claro Kota Kendari ini dihadiri 3 anggota Dewan Pers, yakni Muhammad Agung Dharmajaya, Totok Suryanto dan Yadi Hendriana.
Selain ketiga anggota Dewan Pers, Dewan Pers juga melibatkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Tenggara, Asril, Ketua Bawaslu Sulawesi Tenggara, Iwan Rompo Banne, serta Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPID) Sulawesi Tenggara, Molesara.