Berita  

Tingkatkan Integritas Polri, Polres Mamasa Tes Psikologi Pemegang Senpi

Polres Mamasa melaksanakan kegiatan mapping psikologi, tes psikologi bagi pemegang senjata api (Senpi) dinas, dan konseling. Samuel/Timurterkini.com

Mamasa, Timurterkini.com – Guna meningkatkan kualitas pelayanan serta menjaga integritas dan profesionalisme anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Polres Mamasa melaksanakan kegiatan mapping psikologi, tes psikologi bagi pemegang senjata api (Senpi) dinas, dan konseling.

Kegiatan ini berlangsung di Aula Bhayangkara Polres Mamasa, Selasa, (17/9/2024).

Kegiatan dibuka langsung oleh Wakapolres Mamasa, Kompol Restu Indra Pamungkas, bertujuan memastikan kesiapan mental, serta kesehatan psikologis personel yang memegang tanggung jawab besar dalam menjaga keamanan masyarakat.

Selain itu, kegiatan ini juga bagian dari program rutin Polres Mamasa, sebagai upaya memantau dan mengevaluasi kondisi psikologis anggota, terutama yang memegang izin kepemilikan dan penggunaan senjata api dinas.

Dalam kesempatan ini, seluruh anggota Polres Mamasa diwajibkan mengikuti serangkaian tes dan konseling yang difasilitasi oleh tim ahli dari Biro Psikologi Polda Sulawesi Barat.

Wakapolres Mamasa mengatakan, pentingnya kegiatan ini sebagai langkah preventif, guna mengantisipasi potensi gangguan psikologis yang dapat memengaruhi kinerja dan pengambilan keputusan anggota di lapangan.

“Kondisi mental yang stabil dan sehat adalah kunci dari profesionalisme dan integritas dalam menjalankan tugas sebagai penegak hukum. Dengan adanya tes psikologi dan konseling ini, kami berharap dapat meminimalisir risiko yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Psikologi Polda Sulawesi Barat, AKP Ganesha Bayua Putra, menjelaskan bahwa tes psikologi senjata api bertujuan untuk memastikan bahwa anggota yang menggunakan Senpi memiliki keseimbangan emosional dan kontrol diri yang baik.

“Kami melakukan penilaian komprehensif terhadap kondisi psikologis anggota, termasuk bagaimana mereka menangani stres dan tekanan di lapangan. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa personel yang memegang senjata api dinas benar-benar siap secara mental dan emosional,” bebernya.

Selain tes psikologi Senpi, kegiatan ini juga mencakup sesi konseling untuk memberikan ruang bagi anggota yang membutuhkan pendampingan atau bimbingan psikologis.

Menurut Tim Psikologi Polda Sulbar, konseling tersebut dirancang untuk membantu personel menghadapi beban kerja yang tinggi serta mengatasi tekanan dalam kehidupan sehari-hari sebagai penegak hukum.

“Kami ingin memastikan setiap anggota memiliki kesehatan mental yang baik, karena itu adalah fondasi dari kinerja yang efektif dan aman dalam menjalankan tugas,” tambah AKP Ganesha Bayua Putra

Program ini diharapkan dapat terus berjalan secara berkala demi menciptakan lingkungan kerja yang lebih kondusif dan personel yang memiliki kestabilan emosi serta psikologis yang baik, demi mewujudkan pelayanan terbaik bagi masyarakat.