Berita  

Tiang Listrik Tumbang, Pemda Mamasa Tak Tinggal Diam Terhadap 3 Orang Korban

Tiang Listrik Tumbang, Pemda Mamasa Tak Tinggal Diam Terhadap 3 Orang Korban
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mamasa, Daud Tandi Arruan. Dok : Risal.

Mamasa, Timurterkini.com – Tiga orang bocah warga Kelurahan Talipuki, Kecamatan Mambi, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat, tertimpa reruntuhan pasca tumbangnya tiang listrik milik PLN.

Ketiganya masing-masing Inisial W perempuan (11), A Laki-Laki, (13) dan W juga laki-laki (10).

Peristiwa nahas itu terjadi pada Senin 09 Mei 2022 sekira pukul 17.00 Wita kemarin.

Korban, saat itu berada di Posko Covid-19 yang ada di Kelurahan Talipuki.

Tiba-tiba, tiang listrik patah yang menyebabkan trafo milik PLN jatuh kearah korban dan mengakibatkan 3 orang mengalami luka.

Dengan begitu, pihak keluarga membawa korban ke Puskesmas Mambi guna menjalani perawatan.

Sekitar Pukul 02.00 Wita dini hari tadi, satu korban dirujuk menuju RSUD Polewali akibat mengalami benjolan pada kepala setelah menjalani perawatan di Puskesmas Mambi beberapa jam.

Pagi tadi, satu korban kembali dirujuk karena mengalami luka yang sama.

Kepala Puskesmas Mambi, Nurbintang, membenarkan hal itu.

Namun kata dia, dari 3 Korban, 1 diantaranya telah pulang ke rumahnya di Kelurahan Talipuki.

“Dua orang dirujuk, 1 orang suda pulang tadi,” katanya via telepon sore tadi.

Diketahui, penyebab patahanya tiang listrik akibat alat berat berupa Excavator milik Dinas PUPR Kabupaten Mamasa tanpa sengaja menarik tali penahanan tiang listrik.

Seketika, tiang listrik patah hingga menyebabkan 3 korban mengalami luka.

Atas peristiwa itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mamasa, Daud Tandi Arruan, tak tinggal diam.

Sebab kata dia, kecelakaan yang terjadi tanpa unsur kesengajaan, meski demikian, Pemda Mamasa akan bertanggung jawab.

“Itu kecelakaan tidak disengaja, intinya disini bagi 3 anak kita ini agar mendapat perawatan yang memadai,” katanya saat ditemui awak media di Desa Tondok Bakaru siang tadi.

Atas insiden itu, dirinya telah memerintahkan Kepala Bidang yang berada dilapangan untuk korban agar dirujuk.

Dengan begitu, Pemerintah Daerah (Pemda) Mamasa akan membiayai segala biaya pengobatan terhadap korban.

“Pemerintah Daerah akan bertanggung jawab untuk mendapatkan perawatan yang semaksimal mungkin,” tukasnya.

Dengan begitu, dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Mamasa, agar tidak mendekat saat alat berat sedang beroperasi.

Pasalnya, hal-hal yang tidak diinginkan dapat saja terjadi.

“Ketika ada pembersihan jalan, ada pekerjaan, tolong jangan mendekat, dan ini kiranya dipahami,” tutupnya.