Berita  

Puluhan Mahasiswa dan Masyarakat di Mamasa Gelar Unras, Tuntut 6 Poin

Gerakan Mahasiswa dan Rakyat Kabupaten Mamasa Demo. Samuel/Timurterkini.com.

Mamasa, Timurterkini.com – Puluhan Mahasiswa dan Masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa dan Rakyat Kabupeten Mamasa, unjuk rasa menuntut Pj Bupati Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), Muh. Zain, mundur dari jabatannya, Kamis (19/9/2024).

Mereke menuntut Pj Bupati mundur lantaran dianggap tidak mampu menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di Kabupaten Mamasa.

Aksi unjuk rasa ini diawali dengan orasi di Simpang Lima Kota Mamasa, dan dilanjutkan penyampaian aspirasi di Kantor Bupati dan Kantor DPRD Mamasa.

Berikut 6 tuntutannya;

• Mengaktifkan kembali pelayanan kesehatan RSUD Kondosapata dan melakukan pembayaran BPJS

• Realisasi janji Presiden terkait pembangunan pasar dan rumah sakit

• Membayarkan siltap kepala desa dan aparat desa

• Evaluasi pembangunan perpustakaan daerah yang mangkrak

• Penutupan tempat hiburan malam yang tidak sesuai dengan peraturan

• Pencopotan Pejabat Bupati Mamasa

Jendral Lapangan Aksi, Gabriel Dakosta Swares, mengatakan sangat menyayangkan sikap Pj Bupati Mamasa, lantaran di tengah kondisi Mamasa yang dihadapkan dengan berbagai persolaan, namun ia pergi meninggalkan Mamasa.

Pj Bupati Mamasa telah meninggalkan Mamasa di tengah kondisi Mamasa yang sedang sakit,” katanya kepada wartawan.

Karena tidak ditemui Pj Bupati, massa pengunjuk rasa terpaksa menyegel Kantor Bupati sebab dianggap gedung tersebut tidak pantas lagi untuk diinjak Pj Bupati.

Kata Gabriel, kantor bupati akan ia segel hingga Pj Bupati Mamasa mau menemui pihak mahasiswa.

“Beliau lebih memilih ke luar daerah dibanding mengurus rakyat Kabupaten Mamasa,” bebernya.

Lebih jauh Gabriel menyampaikan, pihaknya berencana menyurat ke Kemendagri, untuk kembali mengevaluasi kinerja Pj Bupati Mamasa, Muh. Zain, yang dianggap tidak mampu lagi mengurus Mamasa.

”Aksi ini akan terus berlanjut dan berjilid-jilid. Kami akan bangun koordinasi dengan pimpinan-pimpinan pusat, khususnya Kemendagri untuk segera mencopot Muh. Zain,” tutupnya.