Berita  

Persada Sultra Desak Rektor UHO Copot Dekan Fakultas Kedokteran

Persada Sultra Saat Datangi DPRD Sultra (Ket Foto : Istimewa)

Kendari, Timurterkini.com – Perhimpunan Aktivis Daerah (Persada) Sulawesi Tenggara (Sultra) sambangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra, Kumpulan aktivis ini mendesak Rektor Universitas Haluoleo (UHO) untuk mencopot Dekan Fakultas Kedokteran (FK) soal penyebaran Covid-19 dilingkup kampus, (16/7).

Kordinator lapangan (Korlap) Alki Sanagri mengatakan dengan diadakannya kuliah tatap muka di lingkup FK UHO menyebabkan bertambahnya sebanyak 4 kasus, dari empat kasus itu, tiga di antaranya berasal dari kota kendari, sementara itu sisanya berasal dari kabupaten kolaka .

“Kasus positif covid ini pertambah karna adanya aktifitas di dalam lingkup kampus Universitas Halu Oleo yang sampai saat ini masih dalam suasana pandemi covid-19,” ujarnya.

Lanjut dari itu, ia mengatakan bahwa dengan diadakannya UTBK sebagai syarat bagi para calon mahasiswa baru itu sangat tidak sesuai dengan protokol penanganan covid-19, yang di mana para calon mahasiswa baru berdesakan sampai berkumpul untuk mengikuti ujian tersebut.

“Dengan diadakannya tes UTBK secara langsung sehingga menimbulkan berkumpulnya calon mahasiswa baru UHO yang akan mengikuti ujian tersebut, menurut dari hasil kajian singkat kami bahwa berkumpulnya calon mahasiswa baru sangat tidak mematuhi protocol percepatan penanganan Covid-19,” ungkapnya.

Hal ini pula berdampak pada bertambahnya kasus positif covid-19 di Sulawesi Tengara. Hal itu kemudian terbukti dengan adanya calon mahasiswa baru sebanyak 4 orang yang terdampak Covid-19. Ini dibuktikan dengan dilakukannya Rapid Test sebagai syarat untuk mengikuti UTBK SBMPTN di UHO, namun hasilnya reaktif sehingga mereka menjalani tes Swab dan hasilnya pun positif Covid-19.

“Bahwa hal ini terjadi karna adanya kebijakan dekan Fakultas Kedokteran, dengan memberlakukannya perkuliahan tatap muka yg saat ini belum efisien untuk dilaksanakan karna pandemi covid-19 masih mewabah,” bebernya.

Olehnya itu kami mendesak kepada Rektor Universitas Halu Oleo untuk mencopot jabatan dekan fakultas kedokteran serta mendesak pula Rektor UHO untuk segera menghentikan aktivitas yang berada lingkup UHO itu sendiri. Dan meminta Kepada DPRD Prov. Sultra Untuk  Mendesak Rektor Universitas Halu Oleo Agar menghentikan Segala Aktivitas Di Universitas Halu Oleo Selama Pandemi Covid-19.

Sebelumnya berdasarkan data dari juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Republik Indonesia pada saat konferensi pers di Graha BNPB, selasa (7/7/2020) pukul 15.30 WIB Achmad Yurianto mengatakan pada hari ini terjadi penambahan kasus, baik yang positif, dinyatakan sembuh, maupun meninggal dunia. Berdasarkan laporan data tersebut tercatat adanya 1.268 kasus baru, total kasus yang terjadi di Indonesia sebanyak 66.226 pasien positif virus corona.

Sampai hari  ini ada 866 pasien dinyatakan sembuh, sehingga total pasien yang sembuh tercatat 30.785 orang. Sementara untuk pasien meninggal dunia bertambah sebanyak 68 korban, sehingga total menjadi 3.309 kasus kematian.

Sehingga jika diakumulasikan, terdapat 32.132 kasus aktif atau masih menjalani perawatan. Masyarakat Sulawesi Tenggara saat ini sedang berupaya dan terus berjuang untuk melawan penularan covid-19 yang sampai saat ini masih mewabah, tetapi beda dengan yang dilakukan oleh pihak kampus Universitas Haluoleo, dengan adanya kebijakan yang dikeluarkan oleh dekan fakultas kedokteran yaitu  dengan dilakukannya proses kuliah tatap muka antara mahasiswa dan dosen, ini menyebabkan pertambahnya 3 kasus covid-19 di kota kendari, 3 kasus itu merupakan seorang dosen dan dua orang mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Haluoleo.

Lanjut dari itu dengan diadakannya tes UTBK secara langsung sehingga menimbulkan berkumpulnya calon mahasiswa baru Universitas Haluoleo yang akan mengikuti ujian tersebut, menurut dari hasil kajian singkat kami bahwa berkumpulnya calon mahasiswa baru sangat tidak mematuhi protocol percepatan penanganan Covid-19, hal ini pula berdampak pada bertambahnya kasus positif covid-19 di Sulawesi Tengara. Hal itu kemudian terbukti dengan adanya calon mahasiswa baru sebanyak 4 orang yang terdampak Covid-19. Ini dibuktikan dengan dilakukannya Rapid Test sebagai syarat untuk mengikuti UTBK SBMPTN di UHO, namun hasilnya reaktif sehingga mereka menjalani tes Swab dan hasilnya pun positif Covid-19.