Kendari, Timurterkini.com – Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari dokter Sukirman, mengungkap fakta bahwa korban yang ditemukan meninggal dunia di sebuah kos-kosan, MN (29) pernah berobat ke rumah sakit di Kendari pada Kamis (19/3/2020) malam.
Sukirman menjelaskan, MN saat datang di rumah sakit, mengeluhkan demam dan batuk. Namun, kata dia, korban yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online (ojol) tidak memiliki riwayat kontak dan riwayat perjalanan mengunjungi daerah pandemi atau wilayah yang sudah dinyatakan sebagai daerah dengan wabah corona atau Covid-19.
“Jadi SOP-nya penanganan demam biasa saja. Dilakukan pemeriksaan laboratorium, setelah keluar hasilnya, ternyata DBD (demam berdarah dengue), karena dia mengalami penurunan trombosit,” ungkap Sukirman, saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (21/3/2020).
Sehingga, lanjut dia, MN dianjurkan untuk dirawat tetapi korban menolak dan hanya meminta obat untuk menjalani berobat jalan. Setelah diberi obat, korban langsung bergegas pulang. Dokter menyimpulkan, korban tidak terinfeksi virus corona tetapi DBD.
“Kalau DBD itu trombosit turun, kalau Covid-19 ini dia demam tinggi juga, tapi trombositnya tidak turun. Kemudian, kalau Covid-19, dicurigai harus ada riwayat kontak, atau mengunjungi minimal 14 hari sebelumnya di daerah pandemi, misalnya pulang dari Jakarta, dari luar negeri,” tegas dia.
Sumber. Zonasultra.com