Toraja Utara, Timurterkini.com — Peluncuran aplikasi Passura dilaksanakan oleh Info Toraja yang dirangkaikan dengan diskusi Ukiran Toraja yang berlangsung di hotel heritage, Senin (2/9/24).
Diskusi ukiran toraja tersebut membahas tentang seni, indentitas dan warisan budaya Toraja.
Aplikasi Passura ini berangkat dari keresahan seorang anak muda Toraja bernama, Jeanot Nahasan Nida. Dimana dengan berkembangnya teknologi banyaknya masyarakat dan khususnya generasi muda mulai melupakan budaya.
Untuk itu, ia kemudian meluncurkan aplikasi yang diberi nama Passura, untuk memudahkan masyarakat yang berkerinduan mencari makna ukiran Toraja.
Peluncuran aplikasi Passura sekaligus diskusi tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah Toraja Utara, Salvius Pasang, dihadiri oleh pelaku ekonomi Kreatif dan UMKM, Pemandu wisata serta para penggiat budaya seni ukir Toraja dari Toraja Utara dan Tana Toraja.
Dan yang menjadi narasumber yakni Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman ) Toraya, Romba Marannu Sombolinggi dan Pemerhati budaya seni ukir (Passura) Toraja, Pastor Yan Sulo Panganna tentang indigenous people (berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, bermartabat secara Budaya) dan Pendekatan lewat simbol budaya, pesan dan makna motif.
Sekretaris Daerah Toraja Utara, Salvius Pasang meminta agar kehadiran peserta diskusi dalam kegiatan ini dapat mengambil bagian dalam pembangunan dan mengembangkan Passura Toraja.
“Mari masyarakat Toraja untuk mengambil langkah langkah kongkret dalam mengembangkan budaya lebih khusus untuk mengembangkan Passura dan membawa mamfaat bagi kita semua,” terangnya dalam sambutannya sekaligus membuka acara diskusi di hotel heritage, Senin (2/9/24).