Mamuju, Timurterkini.com – Gagalnya Kristina berangkat ke Jakarta sebagai anggota Paskibraka perwakilan Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat, akibatkan banyak pertanyaan.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Hamzi pada Timurterkini.com, Kamis 29 Juli 2021 malam.
Dikatakannya, dalam 2 hari terakhir ini, dirinya mendapatkan banyak pertanyaan.
“Dalam 2 hari ini memang banyak pertanyaan, saya kira semua sama pertanyaannya berkaitan adik kita Kristina”, kata Hamzi.
Bahkan dirinya sejak awal mengakui setiap paski yang di seleksi, yang unggul berdasarkan penilaian timsel maupun pribadinya adalah Kristina.
“Penilaian timsel maupun saya selaku pribadi mengamati betul waktu saya ke Mamasa”, terangnya.
Melihat caranya dan sebagainya, kata dia, memang dia unggul, lalu kita pilih dia untuk mengikuti Paskinas.
Lalu persoalannya, lanjutnya, adalah ketika itu hasil swabnya positif, tentu kami tidak bisa berbuat banyak sebagai mana ketentuan prokes.
“Kalau orang positif, kan maka harus di karantina, itu juga menjadi problem karena ada asumsi mengatakan bahwa Dispora intervensi”, ungkapnya.
Dirinya mengaku telah menegaskan jika adanya kongkalikong, maka diberikan sanksi pemecatan.
“Saya suda tegaskan pada staf, kalau ada kalian kongkalikong, maka itu sanksinya pemecatan kepada saudara”, jelasnya.
Diapun mengatakan bahwa tidak adanya permainan atas persoalan ini.
“Tidak bisa ada diantara kami yang coba bermain-main untuk itu, dan memang tidak ada begitu”, tegasnya.
Dirinya bahkan menyakini bahwa tidak satupun adanyan permainan intervensi.
“Tentu saya menyakinkan itu kepada teman-teman bahwa tidak ada satupun adanya permainan intervensi atau apapun, Itu lebih kepada karena covid”, pungkasnya.