Kondisi Tanah Labil, Eskavator Pekerja Jalan Poros Mamasa-Mamuju Terbawa Longsor Sedalam 30 Meter

Kondisi Tanah Labil, Eskavator Pekerja Jalan Poros Mamasa-Mamuju Terbawa Longsor Sedalam 30 Meter
Longsor di Salumokanan Mamasa, Eskavator ikut terguling sedalam 30 Meter. Foto: Rahma.

Kondisi Tanah Labil, Eskavator Pekerja Jalan Poros Mamasa-Mamuju Terbawa Longsor Sedalam 30 Meter

Mamasa, Timurterkini.com – Satu unit alat berat jenis eskavator terguling ke dalam jurang akibat terbawa tanah longsor.

Peristiwa itu terjadi disisi jalan Poros Mamasa-Mamuju, atau tepatnya di Desa Salumokanan, Kecamatan Rantebulahan Timur, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat, Rabu 12 Oktober 2022 sekira pukul 19:00 Wita.

Menurut salah satu pengawas, Umar, saat kejadian, eskavator dalam kondisi terparkir di bahu jalan. Operatornya bernama Hamzah diketahui sedang beristirahat.

“Kan kemarin (Rabu malam) di parkir disini eskavator, tidak dipikir akan amblas, dia tidak tahu kalau di bawah sini tanah timbunan,” kata Umar pada wartawan, Kamis 13 Oktober 2022.

Penyebab peristiwa itu kata Umar, disebabkan tanah yang labil.

“Kondisi tanah labil, karena masih tanah timbunan dan hujan juga beberapa hari ini, makanya longsor,” bebernya.

Proses evakuasi eskavator masih sulit dilakukan. Selain karena berada pada kedalaman sekira 30 meter.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, sebuah rumah di sekitar lokasi kejadian terpaksa ditinggal pemiliknya lantaran ikut terdampak tanah longsor.

Rumah semi permanen tersebut terancam ambruk, lantaran permukaan tanah tempatnya dibangun ikut mengalami longsor.

Pemilik rumah, Kikal, mengaku terpaksa mengungsi ke rumah tetangga lantaran rumahnya dianggap sudah tidak aman menjadi tempat hunian.

“Kita mau mengungsi dulu ke rumah tetangga, karena takut kalau di sini terus, apalagi sempat terjadi longsor susulan,” tuturnya.

Diakui Kikal, dirinya sempat kaget saat tanah longsor yang menyeret alat berat terjadi, lantaran disertai suara keras dan juga getaran.

“Sempat kaget karena ada suara keras, sekira sejam kemudian ada longsor susulan di belakang rumah saya,” pungkasnya.

Diketahui, eskavator seberat 18 ton itu, adalah milik perusahaan yang melakukan perbaikan akses Jalan Poros Mamasa-Mamuju.

“Tadi malam sudah mulai turun alat kesini, tapi kita juga tidak berani, karena tadi malam tanah masih labil, masih jalan sendiri, jadi berbahaya,” tandasnya.