Mamasa, Timurterkini.com – Warga Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulbar, di gegerkan dengan kedatangan seorang jenazah dari Makassar yang di duga meninggal karena covid-19 tetapi itu hanyaa issu, Selasa 07 Juli 2020.
Ketua Tim TRC Mamasa, Amos Pampabone mengklarifikasi dan menjelaskan kronologis keberadaan jenazah tersebut, karena memang ada hubungan keluarga dan pertemanan antara istri pasien 02 yang terkonfirmasi positif covid-19 di Mamasa dengan Almarhuma, tetapi tidak ada kepastian bahwa jenazah ini meninggal karena covid-19.
“Namun informasi yang di terima, bahwa jenazah ini meninggal setelah melahirkan 2 minggu yang lalu dan pertolongan persalinannya di lakukan di rumah, demikian juga meninggal di rumah, maka tidak ada keterangan dari pihak medis maupun rumah sakit manapun tentang kondisi almarhuma,” jelas Amos.
Lanjut, Saat sampai di perbatasan, sesuai aturan yang di lakukan melalui rapid test terhadap 4 orang keluarga yang mengantar jenazah tersebut, termasuk istri 02 yang terkonfirmasi Covid-19 di Mamasa dan hasil Rapid test nya semuanya NonReaktif, sehingga tidak ada alasan untuk tidak terus ke Mamasa.
“Namun kedatangan jenazah tidak di konfirmasi dengan kepala Desa tondok bakaru, sehingga membuat warga panik, maka setelah sampai ke Desa Tondok Bakaru, Ada desas desus dari Tabang, bahwa ada hubungan erat antara almarhuma dan pasien 02 yang terkonfirmasi positif, sehingga Tim TRC di minta kepala Desa dan Aparatnya untuk melakukan kontak treacing di Tondok Bakaru, setelah berdiskusi dan melakukan tanya jawab dengan keluarga yg mengantar dari Makassar, maka di simpulkan, memang ada hubungan keluarga tetapi Tim TRC tidak mendapat keterangan bahwa ada Hubungan Kontak,” terangnya.
Namum Karena Warga di Desa Tondok Bakaru panik dan tidak ada kepastian bahwa jenazah tersebut meninggal karena covid, namun keterangannya meninggal karena melahirkan, maka amannya, atas permintaan aparat Desa meminta kepada Tim TRC untuk melakukan langkah-langkah penanganan protokol covid-19.
“Sehingga untuk memberikan rasa aman kepada keluarga dan Masyarakat, maka Tim TRC melakukan langkah-langkah penanganan covid-19 terhadap jenazah sehinga petih jenazah di bungkus sesuai dengan protokol covid-19 dan setelah terbungkus jenazah ini sudah di katakan aman,” tutup Amos Pampabone Ketua Tim TRC Mamasa.
Laporan: Jeje
Editor: A. Ashadi