Berita  

Kepala Desa Buangin Mamasa Nekat Akhiri Hidupnya Dengan Cara Gantung Diri

Kades Buangin bunuh diri
Kades Buangin, Plipus ditemukan gantung diri. Dok: Istimewa

Mamasa, Timurterkini.com – Kepala Desa Buangin, Kecamatan Rentebulahan Timur, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Pelipus mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Pelipus ditemukan warga tergantung seutas kabel mikrofon di kebun kopi di Dusun Buangin kurang lebih satu kilo meter dari rumahnya Dusun Salu Lemo.

Berdasarkan informasi yang dihimpun,  sebelum akhirnya ditemukan tewas gantung diri, Pelipus rencananya akan melakukan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap ketiga di Kantor Desa, di Dusun Buangin.

Sekira pukul 07.00 wita pagi tadi, Pelipus meninggalkan rumah berboncengan dengan ponakannya bernama Alber.

Sekitar sekilo meter meninggalkan rumahnya, Pelipus kepada ponakannya meminta turun di salah satu jembatan dengan alasan hendak buang air besar.

Pelipus lalu menyuruh Alber untuk melanjutkan perjalanan ke kantor desa.

Saat itu bertepatan penyaluran BLT,  sehingga di kantor desa Pelipus ditunggu sejumlah orang penting di tingkat kecamatan, yakni Camat, Pendamping Desa  dan tim pengelola kegiatan.

Namun tak kunjung tiba, pihak camat merasa resah hingga akhirnya menyuruh warga mencari Pelipus.

Beberapa saat kemudian, Pelipus ditemukan tergantung di pohon kopi.

Pelipus pertama kali ditemukan oleh kerabatnya yang bernama Teopilus sekitar pukul 10.00 Wita.

“Pertama kali saya temukan, saya langsung kaget. Tapi saya tidak langsung sentuh. Saya kembali ke camat dan akhirnya saya beritahu bahwa kepala desa sudah gantung diri,” kata Teopilus saat dikonfirmasi di tempat kejadian perkara Senin 27 juli 2020

Tak berselang lama, Teopilus dan camat akhirnya mendatangi TKP disaksikan Babinkamtibmas untuk menurunkan Pelipus dari tangkai kopi yang masih terjerat seutas tali di lehernya.

Teopilus mengungkapkan, ada kemungkinan Pelipus mengalami depresi hingga ia nekat gantung diri.

Terhadap kasus ini, pihak Kepolisian Resort Mamasa masih melakukan penyelidikan motif meninggalnya Pelipus.

Sejalan dengan itu, Kepala Satuan Resort Kriminal Polres Mamasa, Iptu Dedi Yuloanto menerangkan, sebelum akhirnya ditemukan tewas, Pelipus berangkat dari rumah bersama seorang warga sekira pukul 08.00 wita.

Pelipus kata Dedi,  meninggalkan rumah dengan tujuan penyaluran BLT di kantor desa.

Namun di perjalanan, Pelipus pamit untuk buang air,  dan warga itu disuruh melanjutkan perjalanannya.

“Pas tiba di jembatan kecil, kepala desa pamit buang air, warga yang ditemani ini disuruh duluan,” kata Dedi saat dikonfirmasi sore tadi.

Di waktu yang bersamaan lanjut dia, Camat,  Babinkamtibmas dan Pendamping Desa tengah menunggu Pelipus di kantor desa.

Selang beberapa saat setelah ditunggu, Pelipus tak kunjung datang hingga akhirnya melakukan pencarian di sekitar jembatan.

Sekitar jembatan itu dijelaskan Dedi, terdapat kebun kopi milik warga.

“Di situlah ditemukan pak desa dalam keadaan tergantung,” jelasnya sore tadi.

Terkait kasus ini, Dedi menyimpulkan bahwa Pelipus murni gantung diri akibat depresi. 

Ditanya terkait beberapa kasus yang pernah dialami Pelipus berujung penyegelan kantor desa oleh sejumlah aktivis mahasiswa di Desa Buangin, Dedi menjelaskan bahwasanya kasus tersebut sudah selesai. 

Dia menyebutkan, kasus itu sudah ditangani pihak pengawas internal pemerintah daerah, yakni Inspektorat Daerah. 

Dan hasilnya, Pelipus dinyatakan memiliki temuan namun diberi kesempatan untuk mengembalikan kerugian negara yang disebabkan. 

“Rekomendasinya itu, Kepala Desa ini diberikan kesempatan untuk melakukan pengembalian. 

Dan Informasi dari pak camat semua permasalahan itu sudah klir dua hari lalu. Pungkasnya.

Laporan: Jeje