Mamasa, Timurterkini.com – Bicara persoalan buruknya akses jalan di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) tiada hentinya. Rakyat menjerit dimana-mana, utamanya di Kabupaten Mamasa.
Belum selesai persoalan jalan Nosu-Pana’-Tabang, kini muncul lagi jalan Poros Matangnga-Keppe, titik parahnya di sepanjang jalan wilayah Desa Passembuk dan Botteng menuju Ibu Kota Kecamatan Mehalaan, Kabupaten Mamasa.
Warga di dua Desa tersebut nyaris terisolir, lantaran akses jalan semakin memburuk. Parahnya, seakan luput dari perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar.
Akses jalan di wilayah tersebut, semakin hari semakin parah. Sementara, jalan itu merupakan urat nadi di dua desa, Passembuk dan Botteng.
Kendaraan roda empat saat melintas harus rela bermalam di tengah jalan. Jarak dari dua desa menuju kecamatan Mehalaan, hanya sejauh 14 kilometer. Dulunya hanya ditempuh paling lama 3 jam, kini berjam-jam.
Bahkan baru-baru ini, viral di sosial media seorang warga Desa Passembuk terpaksa ditandu sejauh 14 kilometer untuk sampai di fasilitas kesehatan (Puskesmas) Mehalaan, karena tak dapat dilalui kendaraan. Akibatnya, warga tersebut keguguran.
“Jangankan roda empat, roda dua saja dipaksa baru bisa lewat begitu parahnya,” kata Warga setempat Adin, Sabtu 4 Juni 2022.
Jalan tersebut, merupakan jalan provinsi. Jika dalam waktu singkat tidak ada tindakan dari pemerintah, warga akan melakukan protes ke dinas terkait.
“Kalau tidak ada ini perbaikan dalam waktu singkat terpaksa kami melakukan aksi,” bebernya.
Andi mengatakan, hasil bumi warga di dua desa ini sulit untuk dibawa keluar karena kondisi jalan.
Sementara, di Desa Passembuk saat ini, jagung warga mencapai 300 ton. Namun, sulit mobilisasi keluar karena akses jalan.
“Apalagi kalau hujan kadang-kadang dua malam mobil di jalan,” ungkapnya.
Dengan demikian, pihak warga berharap agar pemerintah sesegera munhkin melakukan perbaikan.
“Kasian kami ini petani, sudah panen tapi tidak bisa keluar hasil, kami butuh makan,” tandasnya.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Sulawesi Barat, Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Mamasa, Fraksi Partai Golkar, Sudirman saat dikonfirmasi via telpon mengatakan, untuk diintervensi mesti melalui mekanisme berdasarkan kemampuan keuangan daerah.
Meski demikian, pihaknya akan melaporkan ke Pemprov, bahwa jalan tersebut sudah rusak parah.
“Nanti saya laporkan kembali bahwa jalan di dua desa itu sudah rusak parah,” tandasnya.