Heboh Pengaturan Skor Liga 2, Mengapa Masih Terjadi?

Perserang serang (Dok. Liga Indonesia Baru)

Timurterkini.comSepakbola Indonesia dihebohkan dengan kasus pengaturan skor. Hal memalukan tersebut terjadi dalam duel Liga 2 antara Perserang Serang melawan RANS Cilegon FC.

Sebuah pengakuan mengejutkan diungkap perantara (runner) pengaturan skor pertandingan Liga 2 2021, antara Perserang Serang versus RANS Cilegon FC. Dia menyebut, sejumlah pemain Perserang sendiri yang meminta dicarikan bandar judi.  Kasus pengaturan skor kembali mencoreng sepakbola Indonesia.

Lima mantan pemain Perserang Serang mendapatkan hukuman dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI usai terlibat pengaturan skor pertandingan Liga 2.

Dikutip dari laman Kompas.com, Lima pemain itu adalah Eka Dwi Susanto, Fandi Edi, Ivan Julyandhi, Aray Suhendri, dan Ade Ivan Hafilah.

Eka Dwi Susanto dkk dihukum larangan bermain dan denda karena melanggar Pasal 64 Kode Disiplin PSSI 2018 tentang korupsi atau suap.

Sebelumnya, Eka Dwi Susanto dan empat pemain lainnya sudah dipecat secara tidak hormat oleh manajemen Perserang pada 29 Oktober 2021.

Keputusan itu diambil Perserang setelah menemukan bukti digital percakapan pemain dengan pihak luar yang mengarah ke pengaturan skor atau match fixing.

Pengamat sepak bola Indonesia sekaligus Koordinator Save Our Soccer (SS) Akmal Marhali mengatakan, penyebab masih saja terjadinya kasus pengaturan skor di sepak bola Indonesia yakni karena adanya ruang.

“Karena diberi celah untuk masuk. Pengaturan skor itu seperti narkoba. Candu. Ada peluang sedikit, maka para pencandu akan mengulanginya,” ujar Akmal dikitip dari laman Kompas.com, Kamis (4/11/2021).