Mamasa, Timurterkini.com – Forum Komunikasi Peduli Masyarakat Mamasa (FK-PMM), salah seorang peneliti FK-PMM Satya FJ kepada media di ruang kerjanya, menyesalkan aksi premanisme sekelompok mahasiswa Desa Buangin yang menyegel Fasilitas umum kantor Desa Buangin. Jumat, 26 Mei 2020.
Penutupan akses pelayanan publik seperti kantor Desa adalah sikap yang tidak terpujih, menurutnya, ini adalah pelanggaran yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal sesuai dengan falsapah “mesaka dipotuo, pantang kada di pomate”. Kata Satya.
Senada dengan itu, disampaikan Marthen ma’Dika, selaku admin warkop demokrasi taupe, bahwa disaat pandemi ini, kita seharusnya menjadi ajang introspeksi diri demi mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang aman dan tentram.
“Dirinya juga menjelaskan, tentu semua itu ada prosedur dan mekanismenya, maka dengan ini, saya pribadi sangatlah menyesalkan aksi pemuda yang menyegel kantor Desa sebagai tempat pelayanan publik,” jelas Marthen.
Terkait penyegelan kantor Desa tersebut, bukan kewenangan masyarakat maupun pemuda dalam penyegelan kantor desa.
“Karena yang punya kewenangan menyegel fasilitas umum seperti itu hanya dapat dilakukan oleh pemerintah dan ini sangatlah menghambat pelayanan publik di desa buangin,” tutup Marthen.
Editor: A. Ashadi