Mamasa, Timurterkini.com – Salah satu warga yang enggan disebut namanya, melapor kepada tim relawan Covid-19 yang bertempat di Jembatan Kuning, Desa Buntubuda, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sul-Bar, Sabtu 02 Mei 2020.
Kepada tim melaporkan, bahwa ia telah melihat sebuah mobil avanza warna putih yang menurunkan penumpang di jembatan tedong-tedong, yang mana saat ini sedang dilakukan penutupan untuk sementara waktu, oleh Pemerintah Desa buntubuda dalam rangkah pencegahan Covid-19.
Pemdes, memberlakukan satu pintu masuk ke wilayah Desa Buntubuda dan beberapa Desa tetangga, yaitu di jembatan Kuning yang merupakan tempat penjagaan dan pemeriksaan bagi warga yang akan masuk ke Desa Buntubuda dan sekitarnya.
Kepada media, Tim relawan menjelaskan kronologis kejadian tersebut, bahwa berdasarkan laporan dari warga tadi Mobil tersebut menurunkan penumpangnya di jembatan tedong-tedong yang di curingai sebagai mobil penumpang yang baru pulang dari daerah zona merah, lalu berbalik arah melewati pos penjagaan tim Covid-19 yang ada di jembatan kuning ini.
“Ia memang benar tadi ada mobil avanza putih yang lewat, namun saat kami tanya tujuan kemana, si supir hanya mengatakan saya mau kesawah dan ternyata menjemput kembali penumpangnya di sebrang jembatan tedong-tedong untuk melanjutkan perjalanannya.
Setelah mengetahui hal itu, tim kami langsung berbagi untuk mencari keberadaan mobil tersebut, namun tidak menemukan, sehingga langka selanjutnya yang kami lakukan adalah berkomunikasi kepada ketua tim gugus Covid-19, Melianus yang juga merupakan Kepala Desa, dan Bhabinkamtibmas, Brigpol Andi Itung, untuk meminta petunjuk tentang kejadian ini, dan dari hasil komunikasi itu mengarahkan kami selaku tim untuk menjaga sampai mobil kembali dari wilayah Buntubuda dan meminta untuk dilakukan penahanan untuk di mintai keterangan berdasarkan laporan warga yang melihat menurunkan penumpangnya di jembatan tedong-tedong.
Dan akhirnya sekitar pukul 05.30 mobil tersebut melintas kembali di posko penjagaan dan seketika itu di lakukan pemberhentian dan penahanan, penjaga posko menyakan kamu dari mana, sahut si supir dari sawah tim kembali bertanya apa benar kamu menurunkan penumpang di jembatan tedong-tedong, Iapun menjawab bahwa itu anggota saya namun karena tidak pake masker sehingga saya turunkan disana, sembari menunggu, Kepala Desa dan Bhabinkamtibmas datang untuk meminta keterangan lebih lanjut.
Setelah beberapa saat kemudian Kepala Desa dan Bhabinkamtibmas tiba di lokasi dan meminta penjelasa dari supir, dan saat itu juga meminta penjelasan alasan menurunkan anggotanya di jembatan tedong-tedong, kepada Kepala Desa dan Bhabinkamtibmas mengaku salah karena telah melakukan pelanggaran dengan alasan anggotanya hendak kesawah angkut kayu papan untuk keperluan pembangunan rumah namun karena tidak memakai masker, sehingga berbuat demikian, akhirnya si supir di beri teguran dan sangsi untuk pergi mengambil anggotanya dan dibawa keposko dengan syarat sudah menggunakan masker.
Saat ditemui awak media, Kepala Desa, Melianus, menghimbau, bahwa dari kejadian ini saya memohon kepada semua warga masyarakat yang hendak masuk ke Desa Buntubuda, untuk untuk tetap mematuhi aturan yang ada, demi kebaikan kita bersama, apalagi dalam masa pencegahan penyebaran Virus Corona.
“Lanjut menyampaikan, bahwa bagian dari upaya yang kami lakukan dalam pencegahan Covid-19 ini, kami juga melakukan pengukuran suhu tubuh bagi warga yg baru datang dari luar Kabupaten Mamasa, menyiapkan tempat karantina bagi warga yang akan menjalani karantina yaitu di SMP 5 Buntubuda dan bekerja sama bagi warga yang ingin membuat sendiri tempat karantina keluarganya, seperti yang dilakukan oleh dua KK yang saat ini sedang menjalani masa karantina,” tutur Melianus 03/05/20.
Laporan: Yulian