Mamasa, Timurterkini.com – Setelah beberapa bulan melakukan upaya penanganan dan pencegahan covid-19 di Kabupaten Mamasa akhirnya Tim Reaksi Cepat(TRC) bubar, 07/08.
Hal ini diketahui saat tim timur terkini dan beberapa media lainnya datang di posko TRC, di gedung PKK ,yang sedianya ingin mengkonfirmasi terkait dua suspect yang ada di rumah karantina TRC dinas kesehatan kabupaten Mamasa sekitar pukul 21:00 wita, namun tim Medis yang tergabung di TRC Covid-19 nyaris tak ada.
Namun,Salah seorang dari TRC mengaku timnya gulung tikar, sebab sudah tidak ada pengalokasian anggaran dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mamasa sejak 1 Agustus lalu.
“Sudah 15 biaya operasional kami tidak di bayarkan,jadi lebih baik bubar”.jelas salah seorang tim TRC yang enggan di sebut namanya.
Timur Terkini hendak lebih jauh ingin mengetahui penyebab bubarnya TRC ini, namun berita yang dihimpun lebih banyak “code off the record ( Keterangan yang tak boleh di beritakan )Namun, penyebab utama TRC gulung tikar,sebab biaya operasional sudah tidak di bayarkan di karenakan anggaran covid-19 kabupaten Mamasa habis.
Amos pampabone,ketua TRC dinkes kabupaten mamasa saat dikonfirmasi mengatakan tim nya bubar sejak jumat sore tadi .
“iya sudah bubar tadi sore” pungkasnya.
Sayangnya,Amos tidak menjelaskan secara detail penyebab bubarnya Tim Reaksi Cepat Dinkes Kabupaten Mamasa,sementara masih ada dua pasien terkonfirmasi covid-19 kabupaten mamasa sedang di rawat.
“Intinya kami sudah bubar, mungkin kami sudah dianggap tidak punya pekerjaan lagi makanya dikasi begitu, kan tidak adami corona to, hehehe,” ujar Amos melalui via telepon
Sekadar diketahui, beberapa bulan lalu, Pemerintah Daerah merefocusing ABPD Mamasa sebanyak Rp.28 Milliar untuk penanganan covid-19.
Namun,hingga berita ini di naikkan belum ada keterangan apapun dari Pemda.
Laporan: Jeje